Banyak unit pendidikan kaum Nahdliyin (pondok pesantren dan sekolah) menggunakan kata Salaf dan Salafiyah. Hal yang sama banyak didapati dalam kitab-kitab mereka. Sering terdengar kalimat “Ulama' Salaf”, dan lain sebagainya.

Makna kata salaf adalah kuno atau pendahulu. Dan lawan katanya adalah “Khalaf” yang berarti modern atau yang datang belakangan. Kata salaf delapan kali disebutkan dalam Al-Qur'an, sedangkan kata khalaf hanya dua kali, yaitu pada Surat Al-A'raf ayat 150 dan Surat Maryam ayat 59.

Dalam lembaran sejarah Islam dari zaman Nabi, Sahabat, Tabi'in dan Tabi'it Tabi'in, sampai tahun 300H, tidak dijumpai adanya suatu madzhab yang bernama Madzhab Salaf.

Begitu pula dalam Al-Qur'an 30 Juz dan Hadits-hadits Nabi yang tertulis dalam Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Majah dan Ahmad, tidak pernah di jumpai adanya satu madzhab dalam Islam yang bernama Salaf.

Tetapi diakui, bahwa pada saat ini banyak terdapat kata salaf, salafiyah, dan salafiy yang dipakai orang. Biasanya dalam konteks ushuluddin dan ilmu fiqh.

K.H. Sirajuddin Abbas memberikan pengertian batasan tentang makna salaf dan khalaf itu sebagai berikut:
  • Aliran Salaf, adalah aliran yang menggunakan cara-cara yang dilakukan sebagian orang salaf, yakni para Shahabat Rasul, Tabi'in, dan Tabi'it Tabi'in dalam menafsirkan ayat-ayat dan Hadits Nabi yang mutasyabih.
  • Aliran Khalaf, adalah aliran yang menggunakan cara-cara yang dilakukan sebagian orang khalaf, yaitu ulama'-ulama' yang hidup di bawah tahun 300 H, dalam menafsirkan ayat-ayat dan Hadits-hadits yang mutasyabih.

Kalau di zaman sekarang banyak ditemukan kelompok Salafiy (bukan salaf maupun salafiyah), itu adalah kelompok baru lagi. Mereka menamakan diri kelompok kuno, tapi pada hakekatnya adalah kelompok baru di jaman akhir. Kelompok salafiy ini bukan berasal dari jamiyah NU, tapi lebih condong kepada aliran Wahabi yang ada di Saudi Arabia.

Sedangkan komunitas NU lebih banyak menggunakan kalimat salaf atau salafiyah (bukan salafiy), yang berarti tetap mempertahankan nilai-nilai kuno yang diajarkan para ulama' salaf. Meski tidak sedikit dari golongan NU juga membuka diri pada perubahan yang terjadi, sesuai dengan motto yang dipegang teguh selama ini:
“Memelihara nilai-nilai lama yang masih baik, dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik lagi”.

Salah satu ciri pesantren salaf adalah para santri (murid atau siswa) memakai sarung, kopiah, baju lengan panjang, dan sandal, sebagai seragam resmi sekolahnya. Dan kitab yang diajarkan adalah kitab-kitab kuning kuno karya para ulama' salaf. Sementara manajemen pesantren lebih banyak bertumpu pada pengasuhnya.

0 comments:

Posting Komentar

 
Mbah Jass © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top